Gebyar Seni MIUS 7
Gebyar Seni Mius Ke-7 (GSM-7) merupakan acara rutin tahunan MI Unggulan Sabilillah (MIUS) Lamongan. GSM-7 yang dilaksanakan Sabtu, 14 Maret 2015 berbeda dengan GSM-GSM sebelumnya, yaitu dengan mengundang TK-TK dari beberapa kecamatan untuk mengikuti lomba mewarnai dan fashion show serta menyaksikan kreasi seni dari murid-murid MIUS. Namun GSM-7 ini, di samping menampilkan berbagai macam atraksi dan kreasi seni murid-murid MIUS, juga diadakan pameran produk unggulan yang diikuti oleh semua warga besar MIUS termasuk wali murid yang tergabung dalam Paguyuban Kelas mulai dari kelas I-VI.
GSM-7 di hadiri oleh Pembina dan Penasihat Yayasan Sabilillah Bpk Drs. KH. Ghofar Ismail, Ketua Yayasan Sabilillah Bapak H. Ongky Wijaya Ismail Putra, ST. SH beserta Istri, PPAI Kecamatan Lamongan Bapak Sujadi, S.Ag dan Ketua Komite/Badan Pengawas Pendidikan MIUS, Bapak H. M. Achmad Hanafi, SP.
Dalam sambutannya, Bapak kepala madrasah, M. Kholidun, M.PdI mengatakan bahwa tujuan GSM-7 tahun pelajran 2014/2015 ini diantaranya meningkatkan kreasi siswa di bidang seni dan keterampilan, meningkatkan silaturrahim keluarga besar MIUS,Sebagai wahana promosi hasil karya kreatif inovatifdan Apresiasi/penghargaan hasil karya keluarga besar MIUS.Lebih lanjut M. Kholidun, M.PdI, mengatakan bahwa, “Masyarakat selaku pengguna jasa lembaga pendidikan memiliki kewajiban untuk mengembangkan serta menjaga keberlangsungan penyelenggaraan proses pendidikan, sebagaimana diamanatkan oleh Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 BAB IV Pasal 54 Ayat I, yang didalamnya memuat bahwasannya pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan keluarga. Peran serta masyarakat / partisipasi masyarakat dalam pendidikan meliputi peran serta perseorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha dan organisasi kemasyarakatan dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan pendidikan . selain itu masyarakat dapat berperan serta sebagai sumber, pelaksana dan pengguna hasil”.
Sementara itu Bapak Drs. KH. Ghofar Ismail dalam sambutannya mengatakan,“MIUS ke depan harus terus meningkatkan kualitan pendidikannya di samping hasil-hasil karya. Saya ikut bangga dan terima kasih kepada semua ustad-ustadzahnya yang telah membawa MIUS ini cukup dikenal di kabupaten Lamongan walaupun jika melihat keberadaannya masih seumur jagung, yaitu baru didirikan 7 tahun. Lebih lanjut dikatakan,” Sebagai pengurus yayasan, saya punya kewajiban mensejahterakan guru-guru dan do’akan, semoga tahun pelajaran 2015/2016 gedung yang berada di jalan Sumargo sudah bisa ditempati walau belum semuanya. S
Tepat pukul 09.45, GSM-7 dibuka secara resmi oleh Bpk Drs. KH. Ghofar Ismail dengan mengumandangkan takbir yang diikuti oleh semua yang hadir. Bersamaan dengan itu terdengarlah “dearr…” bunyi partigan yang menyemburkan sobekan kertas warna-warni melayang-layang di udara sebagai pertanda GSM-7 dan pamerannya dimulai, kemudiandilanjutkan kunjung stand oleh Bpk Drs. KH. Ghofar Ismail yang didampingi Ketua Komite, PPAI yang dipandu langsung oleh kepala dan waka madrasah.
Berbagai hasil karya inovatif sederhana murid-murid dan guru MIUS dipamerkan. Dikatakan sederhana karena hasil karya tersebut terbuat dari bahan daur ulang atau bahan-bahan bekas, misalnya suntikan, mouse, kardus, selang, daun kering, botol mineral dan lain-lain. Dari bahan-bahan bekas itu disulap jadilah karya edukasi sederhana, misalnyaExcavator, Katrol, Forklift, dan Jembatan Hidrolik. Semua mainan tersebut bisa digerakkan sesuai dengan alur yang dibuat. Mengapa bisa digerakkan? Karena mengikuti hukum Pascal, dimana tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan sama besar ke segala arah. Untuk menggerakkannya, suntikan bekas diisi dengan air yang dihubungkan dengan suntikan lain dengan perantara selang.
Selain pamer karya edukatif, banyak juga hasil karya unik siswa yang terbuat dari barang-barang bekas yang layak jual, misalnya gantungan kunci, tempat tissue, jam meja, bross, kardus lipat pakain, mouse penyedot debu dan masih banyak lagi.
Sementara dari wali murid paguyupan kelas, lebih banyak memamerkan produk aneka kuliner, kue-kue/jajanan misterius sertaminuman maneka warna. Dari sekian banyak makanan dan minuman, ada beberapa makanan yang mampu menghipnotis para pengunjung, diantaranya nasi bakar, nasi jagung iwak klothok, marmut hot. Sedang minuman yang mengundang selera dahaga pengunjungan adalah “mendhem duren”. Untuk mendapatkan aneka makanan dan minuman tersebut, pengunjung bisa menukarkan kupon yang telah dibelinya sebelumnya dari panitia atau boleh juga dengan uang.
Hiruk pikuk di area stand yang dihadiri tidak kurang dari 1000 pengunjung, Stand “Gardu MIUS” (stand milik guru-guru MIUS) dapat dikatakan salah satu yang menarik perhatian dikarenakan banyak permainan edukatif sebagaimana tersebut di atas terutama mainan yang bisa melatih ketangkasan dan konsentrasi berfikir anak, yaitu permainan uji konsentrasi yang terbuat dari kawat tembaga yang dibentuk seperti gelombang, kawat tersebut di masukkan ke sebuah tongkat yang ujungnya dibentuk seperti cincin, bila mana cincin itu mengenai kawat maka alarm akan berbunyi.
Untuk menambah semarak GSM-7, panitia menghadirkan pesulap badut gokil dari Surabaya. Menggelar deteksi dini kesehatan gratis beserta konsultansinya untuk mengetahui kadar tensi dan gula darah, stroke dan sebagainya. Tidak ketinggalan penampilan gambus padang sahara oleh asatidz Mius yang mendapatkan applaus dari pengunjung, juga penampilan paduan suara “asmaul Husna” dari paguyuban kelas 2A dan 2B.
GSM-7 diakhiri dengan penghargaan “Stand Ter…Ter..”, Terunik, Terheboh, Terlucu, dan Tercengang oleh Bapak Kepala MIUS, dengan harapan semoga kegiatan seperti ini bisa ditingkatkan lagi dari tahun ke tahun sehingga bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi keluarga besar MIUS dalam rangka penguatan peran serta masyarakat menuju MIUS yang mandiri, kuat dan bermutu dalam rangka mewujudkan visi misinya. Amiin…
baca selengkapnya di http://infolamongan.com/2015/03/14/gebyar-seni-mius-ciptakan-miniatur-alat-berat-berbahan-limbah/